Salam Damai buat Anda semua yang dikasihi Tuhan Yesus,
Renungan kita hari ini adalah Senjata Orang Percaya. Saya lebih suka dengan ayat ini 'Saya berperang tetapi saya selalu hidup dalam kemenangan..'. Ayat ini diambil ketika saya mendengarkan khotbahnya Pendeta Gilbert Lumuindong secara online. Di dalam kehidupan kekristianan kita, kita akan dihadapkan dengan suatu peperangan. Peperangan di sini bukanlah bermaksud peperangan melawan darah dan daging, tapi yang saya maksudkan adalah peperangan dari segi di mana kita belajar untuk tunduk dan taat kepada perintah TUHAN.
Di dalam Yesaya 45 : 1 - 6
'Beginilah firman TUHAN: "Inilah firmanKu kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu. Oleh kerana hambaKu Yakub dan Israel, pilihanKu, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tdak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain..'
Di dalam verse 5: 'Aku telah mempersenjatai engkau...'
Senjata kita di sini adalah 'Kuasa TUHAN' dan ini dapat dibuktikan di dalam Roma 6:13: 'Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.'
Senjata Pertama
Penyerahan penuh kepada TUHAN dengan meninggalkan dosa.
Iaitu tidak mengandalkan diri sendiri (Yeremia 17:5-8) : ‘Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Senjata Kedua
Hati yang dipenuhi dengan pujian dan syukur.
Kita dapat lihat di dalam 2 Tawarikh 20:20-22, di mana kemenangan atas Moab dan Amon.
‘Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!" Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.’
Yesus adalah alas an untuk kita bersyukur selalu…Halleluyah…
Mari kita lihat senjata seterusnya bagi kehidupan kita…
Senjata Ketiga
Kehidupan dalam iman dan Firman. Kita dapat lihat rujukannya dalam Efesus 6:16-17
‘..dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah..’
Kita dapat lihat di dalam firmanNya, iaitu pergunakan perisai iman untuk melawan si jahat dan memiliki pedang Roh (firman Allah) sebagai jalan keselamatan dalam kehidupan kita.
Senjata Keempat
Fikiran yang ditundukkan dalam kehendak Allah.
Mari kita lihat di dalam 1 Petrus 4:1-6 ‘Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--, supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang. Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu. Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.’
Apapun yang kita buat di dalam kehidupan kita, biarlah kita selalu tunduk dan taat kepada perintahNya. Demikian juga di dalam kehidupan saya sendiri, mungkin apa yang saya alami ini tidak seperti yang saya inginkan atau mungkin juga apa yang saya perolehi ini tidak seperti yang saya minta, tetapi di dalam semuanya itu sebenarnya Tuhan telah menyediakan bagi kita dan yang pastinya sesuatu yang sangat indah bagi Dia dan juga bagi kita sendiri.
Allah selalu memberikan yang terbaik buat kehidupan kita kerana waktuNya adalah tepat dan Dia tidak pernah lalai menepati firmanNya kerana Dia adalah Allah yang setia. Pencobaan yang kita alami tidak akan melebihi kekuatan kita kerana Dia terlebih dahulu telah menyediakan jalan keluar kepada kita. Kita tahu Yesuslah senjata hidup kita.